Liputan6.com, London: Seorang tentara Inggris yang absen tanpa izin dan tidak bertempur kembali di Afghanistan, akhirnya dijebloskan ke dalam penjara selama sembilan bulan oleh pengadilan militer, Jumat (5/3). Joe Glenton telah dinyatakan bersalah oleh hakim militer di pengadilan militer di Colchester, tenggara Inggris, tegas seorang jurubicara Kementerian Pertahanan.
Selama absen, Glenton vokal mengkritik operasi militer Inggris. Hal itu terbukti dengan seringnya ia muncul dalam aksi unjuk rasa anti-perang maupun tampil di televisi. Dalam sebuah wawancara bulan Juli lalu, pria berusia 27 tahun tersebut mengatakan kepada CNN, ia menolak untuk kembali ke Afghanistan karena ia merasa invasi pada 2001 dan konflik terhadap militan Taliban adalah penyalahgunaan kekuatan yang sah.
"Situasi di Afghanistan dengan keterlibatan kami adalah melawan populasi Muslim di dunia di masa depan," kata Glenton. "Saya pikir, konflik telah menjadi bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi," imbuhnya. Glenton telah menyelesaikan tugas selama tujuh bulan di Afghanistan pada 2006.(AYB)
Selama absen, Glenton vokal mengkritik operasi militer Inggris. Hal itu terbukti dengan seringnya ia muncul dalam aksi unjuk rasa anti-perang maupun tampil di televisi. Dalam sebuah wawancara bulan Juli lalu, pria berusia 27 tahun tersebut mengatakan kepada CNN, ia menolak untuk kembali ke Afghanistan karena ia merasa invasi pada 2001 dan konflik terhadap militan Taliban adalah penyalahgunaan kekuatan yang sah.
"Situasi di Afghanistan dengan keterlibatan kami adalah melawan populasi Muslim di dunia di masa depan," kata Glenton. "Saya pikir, konflik telah menjadi bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi," imbuhnya. Glenton telah menyelesaikan tugas selama tujuh bulan di Afghanistan pada 2006.(AYB)
0 komentar:
Posting Komentar