Liputan6.com, Teheran: Kementerian Pertahanan Iran mengumumkam memulai jalur produksi rudal jelajah jarak dekat baru, Ahad (7/3). Rudal penjelajah diklaim sangat akurat dalam mencapai target dan mampu menghindari radar. Demikian siaran televisi Iran seperti dikutip Associated Press.
Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, mengklaim rudal jelajah Nasr 1 yang berarti "kemenangan" mampu menghancurkan target besar dengan berat 1.000 ton. Selain itu, rudal dapat diluncurkan dari darat dan dapat dimodifikasi untuk ditembakkan dari helikopter ataupun kapal selam.
Jenderal Vahidi menambahkan, pengembangan jalur produksi senjata rudal dibutuhkan waktu sekitar dua tahun dan direncanakan juga untuk memperkuat kekuatan armada angkatan laut Iran.
Menurut sumber Associated Press, sejak tahun 1992, militer Iran memulai program untuk swasembada berbagai macam senjata, termasuk tank, rudal jarak menengah, jet tempur dan torpedo. Beberapa waktu yang lalu Iran meluncurkan dua pesawat tanpa awak atau drones [baca: Iran Luncurkan Dua Pesawat tanpa Awak].(AYB)
Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, mengklaim rudal jelajah Nasr 1 yang berarti "kemenangan" mampu menghancurkan target besar dengan berat 1.000 ton. Selain itu, rudal dapat diluncurkan dari darat dan dapat dimodifikasi untuk ditembakkan dari helikopter ataupun kapal selam.
Jenderal Vahidi menambahkan, pengembangan jalur produksi senjata rudal dibutuhkan waktu sekitar dua tahun dan direncanakan juga untuk memperkuat kekuatan armada angkatan laut Iran.
Menurut sumber Associated Press, sejak tahun 1992, militer Iran memulai program untuk swasembada berbagai macam senjata, termasuk tank, rudal jarak menengah, jet tempur dan torpedo. Beberapa waktu yang lalu Iran meluncurkan dua pesawat tanpa awak atau drones [baca: Iran Luncurkan Dua Pesawat tanpa Awak].(AYB)
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar